“PELANGI PERJUANGAN”

Terik matahari, masa pandemi, kerikil kehidupan, lingkungan bertopeng merupakan sedikit dari banyaknya ragam tantangan perjuangan. Menjadi baik-jahat, sukses-gagal adalah pilihan dalam menentukan langkah kaki.

Teringat tentang kalimat “MAJU Or TERKALAHKAN”, tunggu dlu!, jangan salah paham dulu!, terkalahkan disini bukan dari teman seperjuangan tetapi terlebih dari ego hati yang tak tentu arah, hal ini mengingatkan juga pada seorang wanita pejuang yang terekam pada setiap jenjang pendidikannya, jelas dalam kisahnya:

SD, Dia dikenal dengan wanita yang pembohong dan durhaka kepada orang tua, dalam pendidikannya pun dia memperoleh rangking 1 dari belakang. Sampai akhirnya proses yang menyadarkannya setelah minggat dari rumah (yah begitulah anak-anak korban sinetron), eh ternyata minggat kerumah tantenya yang justru mendapat banyak wejangan, alasannya sih minggat karena dimarahin sama orang-orang dirumahnya, saat itulah dia melakukan pengakuan bahwa dia berbohong saat diberi amanah menjual es lilin oleh ibunya yang dulu masih dengan harga lima ratus rupiah tetapi karena ngiler sama es krim yang harganya lima ribu rupiah akhirnya malah bohong ketika ditanya oleh orang tuanya, bagaimana nak es lilinnya semuanya habis terjual? Si anak kemudian menjawab “ es lilinnya jatuh bu jadi tidak ada yang mau membelinya (wah keterlaluan), nah itu satu dari beberapa kebohongannya. Sampai akhirnya wanita ini dibuat sadar oleh tantenya untuk kembali ke rumah dan meminta maaf kepada orang tua berserta saudaranya yang lain. Sesampai di rumahnya anak ini mengatakan kepada ibunya “ saya meminta maaf sudah membuat ibu bersedih, saya begini mungkin karena saya anak bungsu yang manja, maka dari itu saya meminta restu untuk melanjutkan sekolah saya ke Madrasah Tsanawiyah di kota jauh dari kampung tempat tinggalnya, Kemudian ibunya kaget dan berkata sambil meneteskan air mata, “serius nak? Apa mungkin saya sanggup?” kemudian Si anak menjawab “ semoga ini jalannya supaya bisa sukses dan bahagiakan ibu karena kalau saya terus bermanja seperti ini dengan fasilitas yang selalu ada apa saya bisa berubah? Saya janji untuk meraih rengking 1 bukan lagi dari belakang tetapi terdepan, selain itu saya akan menggunakan hijab sebagai bentuk usaha saya untuk jaga diri. Singkat cerita si ibu mengizinkan anaknya untuk hidup mandiri selama melanjutkan pendidikan Madrasah Tsanawiyahnya.

Bersambung……