Alhamdulillah sangat bersyukur diberi kesempatan bersama KITA BHINEKA untuk bergabung dalam GOP (Guardian Of Peace).
Sejak Mei 2024 berawal dari tahap rekrutmen, belajar, berkarya, berbagi, monitoring dan sedikit lagi sampai pada tahap inaugurasi. Bersyukur dan Bahagia dipertemukan dengan commander dan para capten GOP, karena antusias dan ketulusan mereka yang membuat saya bertahan sejauh ini. Dari 44 peserta yang dinyatakan dapat melanjutkan ke tahap Peace and Leadership Training, hingga saat ini menjadi 24 peserta yang sampai pada tahap pendampingan. Banyak pelajaran yang kami petik dari setiap ruang belajar yang diberikan. Tawa, tangis dan haru menjadi bukti betapa pentingnya kegiatan ini buat saya pribadi.
Kegiatan ini banyak membuahkan perubahan positif dalam kehidupan saya, diantaranya sebagai ibu rumah tangga dan seorang dosen.
Sebagai ibu rumah tangga, ada beberapa sesi pembelajaran yang membawa perubahan dalam dinamika keluarga saya, yaitu pertama transformasi komunikasi seperti menciptakan ruang terbuka untuk berbicara serta mendengarkan dengan empati. Kedua, pendekatan resolusi konflik seperti; mengubah cara penyelesaian konflik dan memfasilitasi musyawarah keluarga. Ketiga, pengembangan potensi anak seperti; mendorong kemandirian, menghargai pilihan dan pendapat anak. Keempat, manajemen emosi keluarga seperti; mengelola emosi dengan lebih bijak, menciptakan lingkungan penuh kasih sayang, menghadapi tantangan dengan tenang dan damai.
Saya menyadari bahwa setiap konflik adalah peluang belajar dan empati adalah kekuatan sejati dalam hubungan. Perdamaian dalam rumah, ketika anggota keluarga merasa dihargai, didengar dan dicintai.
Sebagai seorang dosen banyak keadaan yang menerapkan Key Action dalam dimensi kepemimpinan seperti Gaining Commitment, Leading/ Living The Vision & Values, Initiating Action, Resilience, Valuing Diversity, Facilitating Change, Managing Conflict, Analytical Thinking, Continous Learning, Adaptability.
Dengan menerapkan dan mengembangkan dimensi kepemimpinan, secara tidak sadar dapat melahirkan mahasiswa yang mampu mengelola konflik secara konstruktif, tercipta model resolusi konflik berbasis dialog, budaya saling menghargai serta kampus menjadi laboratorium perdamaian hidup.
“Mahasiswa unggul bukan sekedar cerdas ber IPK 4, melainkan yang beretika dan membawa perdamaian"
Dalam mempertahankan perdamaian tentunya membutuhkan sebuah senjata, salah satunya “Mikrofon Cinta” sebagai senjata dalam menjalankan misi perdamaian.
Mikrofon melambangkan suara, komunikasi, dan ekspresi diri sementara cinta mewakili kasih sayang, empati, dan hubungan positif antar manusia. "Mikrofon Cinta" bisa diinterpretasikan sebagai alat untuk menyuarakan cinta dan kasih sayang sebagai cara untuk mencapai perdamaian. Ini menyiratkan bahwa komunikasi yang didasari oleh cinta dan empati adalah 'senjata' yang kuat dalam mempromosikan perdamaian dan mengatasi konflik. Simbol ini menekankan pentingnya dialog dan ekspresi positif dalam menciptakan dunia yang lebih damai.
Terima kasih kepada GOP dan Kita Bhineka. Setelah kegiatan ini, besar harapan saya untuk terus terlibat dalam menjalankan visi perdamaian
"Bersama kita bisa dalam menjalankan misi perdamaian, “Keep Spirit”