HIKMAH DARI SEBUAH DOA I
Berawal dari sebuah amanah, Kala itu aku sementara sibuk menyelesaikan beberapa tugas di kantor, tiba-tiba ada mahasiswa yang datang menyampaikan pesan bahwa aku dipanggil ke ruang atasan, perasaan campur aduk tak tahu sebab kenapa aku dipanggil, pertanyaan demi pertanyaan terlintas sambil berjalan menuju ruang atasan,
Apa ada yang salah dari sikapku hari ini?
Apa aku berbuat salah?
Apa ada tugas yang aku lupa selesaikan?
Saat aku membuka pintu, ternyata sudah ada beberapa dosen yang ikut dalam pembicaraan bersama atasanku, aku duduk sambil diam dan menunggu ada yang menjelaskan alasan aku dipanggil untuk bergabung. Tak lama setelah aku duduk, atasanku langsung menyapa,
Atasanku : Bu, bagaimana kabarnya?
Aku : Alhamdulillah, Baik pak, semoga kita semua sehat.
Atasanku : Begini bu’ aku merekomendasikan ibu untuk melanjutkan Pendidikan Doktor, Bagaimana bu’?
Aku : Alhamdulillah, tetapi aku belum tau pak (sembari kaget dan aku tak tahu ingin mengatakan apa-apa)
Atasanku : apa yang membuat ibu ragu?
Aku : Aku harus bicara dulu dengan suamiku, karena ada beberapa pertimbangan
Atasanku : apa kendalanya bu?
Aku : Pertama aku belum tahu siapa yang akan menjaga anak saya pak, ketika nantinya aku punya jadwal kuliah yang tidak bisa aku tinggalkan, nanti akan kubicarakan sama suamiku pak.
Atasanku : oke bu, silahkan dipikirkan.
Pembicaraan yang membuatku bingung, salah satu teman dosen menanggapi hal yang sedang dibicarakan, “ Bu’ ayolah lanjut, karena seperti aku mau lanjut tetapi umur sudah tidak mengizinkan”, akau menjawab “ Terima kasih banyak Bu atas dukungannya’, semoga dimudahkan bu’.
Bersambung ke Part II...