HIKMAH DARI SEBUAH DOA II
“Ridho Suami ”
Ketika sampai di rumah, aku langsung mencari suamiku yang biasanya kupanggil dengan sebutan ‘ayah” dan menceritakan kepadanya tentang sebuah amanah.
Aku : Ayah, aku diberi amanah untuk melanjutkan jenjang Pendidikan doktor, aku butuh saran dan ridho dari ayah, menurut ayah bagaimana?
Suamiku : aku mendukungmu, apa yang menjadi kendalanya?
Aku : ada beberapa hal yang membuatku berfikir untuk langsung mengatakan “iya” ketika diberi amanah itu, diantaraya yang pertama aku belum dapat ridho dari ayah, kemudian anak-anak kita sekolah sampai pukul 11.00 WITA, aku khawatir ketika mereka pulang aku tidak bisa membantu ayah untuk menjaga mereka, terlebih kepada anak kedua kita yang berkebutuhan khusus.
Suamiku : lajut saja, semoga ada jalan keluarnya
Aku : Terima kasih banyak ayah atas dukugannya
Suamiku : semagat dan tetap berdoa
Ketika suatu kepercayaan diberikan kepadaku, saat itu aku memegang amanah yang perlu aku usakahan untuk segera menemukan solusinya. Sejak itu aku selalu mengikutkan dalam do’aku untuk segera dipertemukan solusi dalam megemban amah itu.
Tiga hari kemudian aku menerima chatting dari sekolah anakku yag pertama, Alhamdulillah jadwal sekolahnya sudah sampai pukul 16.00 WITA, artinya sudah ada satu solusi dari anak pertamaku untuk melanjutkan pendidikan.
Dua hari kemudian, aku menerima pesan dari grup sekolah anak keduaku, bahwa jadwal sekolahnya juga sampai pukul 16.00 WITA. Alhamdulillah setelah ridho suamiku, maka aku merasakan kemudahan dalam diijabahnya do’aku untuk menemukan solusi dari setiap kekhawatiranku.